Syarat mlm halal poin kesebelas membina dan mengawasi anggota yang di rekrut

Karena internet saya belakangan ini lemot, maka update artikel agak terganggu. Setelah membahas poin kesepuluh, sekarang saatnya kita membahas poin kesebelas dimana poin ini DSN MUI menghimbau agar setiap MLM yang menginginkan sertifikasi syariah harus melakukan pembinaan dan pengawasan kepada anggota yang direkrutnya tersebut

Dalam suatu hadits rasul bersabda :

2121 – عَنْ ابن عُمَر، أَنَّهُ قَالَ: قَالَ رَسُول الله صَلى الله عَلَيه وَسَلم: كلكم راعٍ وكلكم مسئول عَنْ رعيته، فالأمير الّذي عَلَى الناس راعٍ عليهم وهو مسئول عنهم، والرجل راعٍ عَلَى أهل بيته وهو مسئول عنهم وامرأة الرجل راعية عَلَى بيت زوجها وولدها وهي مسئولة عنهم، وعبد الرجل راعٍ عَلَى مال سيده وهو مسئول عَنْ رعيته.

Dari Ibnu Umar berkata, bahwa rasulullah saw bersabda : setiap kalian adalah pemimpin dan setiap pemimpin bertanggung atas orang-orang yg dipimpinnya. Seorang amir (ketua) atas sekelompok orang bertanggung atas (keadaan) mereka dan akan diminta pertanggung jawabannya, seorang lelaki adalah pemimpin atas keluaarganya dan akan diminta pertanggung jawaban nya, seorang istri adalah pemimpin atas rumah suaminya dan anak-anaknya dan akan diminta pertanggung jawabannya, seorang budak juga pemimpin atas harta tuannya dan akan diminta pertanggung jawabannya. HR Malik.

IMG_4892
Adanya persyaratan ini dalan fatwa tersebut menjadi hal yang baik, meskipun boleh jadi ajaran ini merupakan hal yg bersifat general-universal dalam semua hal seperti yg tersebut dalam hadits. Dalam prakteknya memang banyak money game yg berkedok MLM, mereka hanya mengutamakan perekrutan anggota baru kemudian para anggota itu dibiarkan begitu saja. Hal ini antara lain dikarenakan perusahaan hanya memerlukan uang iuran pendaftaran dari setiap member yang bergabung, perusahaan mungkin tidak menjual produk riil sehingga tidak perlu pembinaan, perusahaan yang demikian ini mungkin bahkan memang berencana untuk tidak hidup dalam masa yang panjang, sehingga tidak perlu pembinaan.

Seorang upline tidak tertarik untuk membina downline nya, karena perusahaan tidak mementingkan penjualan produk, atau bahkan menafikan hal tersebut. Dengan penjelasan ini maka salah satu indikator MLM Syariah adalah bagaimana para member yang menjadi anggota lebih dulu memberikan kepedulian dan bimbingan yang maksimal kepada member yang masuk belakangan. Hal ini akan menjadi sangat positif jika pembinaan yang dilakukan oleh mereka mendapatkan dukungan yang sepenuhnya dan di kontrol secara baik dari pihak perusahaan.

IMG_4813
Walaupun pada kenyataanya, kebanyakan usaha pembinaan MLM sering di tangani oleh suport sistem yang terpisah dan perusahaan MLM tersebut terkesan tidak peduli bagaimana sistem dsri suport sistem MLM tersebut, seperti tianshi dengan one visionya, melia dengan ESN, DNI dengan DGC, bahkan MMM yang merupakan money game memiliki suport sistem FKPMI (kalau tidak salah). Suport sistem ini tidak di bentuk langsung oleh perusahaan, tetapi di bentuk oleh top leader dimana suport sistem ini berada di luar MLM dan hanya di sahkan oleh perusahaan MLM tanpa ada komtrol. Percayalah ini adalah mesin uang sebenarnya dari para leader. Suport sistem MLM yang berada di luar perusahaan MLM ini memang membina para member, tapi pembinaan yang ada bukanlah mengenai produk knowledge, kalaupun ada sangat sedikit prosinya. Memang mereka berdalih membahas marketing plan, tetapi sebenarnya yang mereka bahas ada recruiting plan (rencana pengrekrutan).

Kenapa saya menyebut sebagai recruiting plan? Bukan marketing plan? Karena para leader MLM disini selalu membahas bagaimana caranya agar para member bisa mendapatkan downline, bukan bagaimana para member bisa menjual produknya.

Contoh, di tianshi, anda hanya di beri tahu jika anda harus mencari beberapa orang dan sisanya akan di bantu sistem (walau ujung ujungnya mencari banyak orang juga), bagaimana di melia? Sama saja, anda hanya di ajarkan mengrekrut member, terus bagaimana dengan produknya? Tianshi dengan kalsium andalanya (padahal sudah kalah sama kualitas kalsium generik di pasaran) dan melia dengan propolis andalanya (padahal top leadernya aja berobat ke singapura sampe bolos sidang dpr) , ya para leader dengan suport sistem malah menyuruh para member memakai sendiri produknya. padahal member MLM tersebut berstatus sebagai marketing dan mereka hanha disuruh memakai produk jualanya sendiri? Aneh kan? Ya wajar, kan yang penting rekrut member.

Bagaimana dengan mlm yang menawarkan pulsa seperti treni (dahuku vsi punya ustad Y.M), dbs, dni? Dll? Ya sama aja, oleh para leader, membernya tidak di suruh menjual pulsa, walau judulnya member boleh jual pulsa tetapi harga eceran pulsanya ya di atas harga wajar, otomatis mau jualan bagaimana? Ujung ujungnya ya suruh di pakai sendiri? Terus di klaim tetap untung. Lah mereka menyamakan harga pulsa penjual pulsa ke konsumen, padahal status mereka ya marketing, atau pemasar. Malah yang di utamakan adalah rekrutment

Tidak jarang juga produk yang di jual selain tidak berguna (useless) juga overprice, sehingga susah sekali orang join, dan hebatnya produk yang overprice dan useless tersebut tidak memberikan hasil/bonus yang besar walau member berhasil menjualnya. Jadi mau gak mau daripada jual ya mending mereka mengrekrut member baru.

IMG_5048
Kenapa bisa begitu? Karena bonus rekrut member lebih gede daripada bonus jual produk. Makanya mereka ngotot merekrut, dan parahnya bonus ini bertingkat, jadi para leader dengan segala cara membina member untuk mengrekrut, dan menduplikasi cara mengrekrut.

Lalu, bagaimana skema merekrut bertingkat ini terjadi (calo mengrekrut calo)? Begini mekanismenya

1. Mereka bakalan mengajak ke pertemuan, dengan banyak alesan, dan mereka gak jujur di awal
2. Mereka melebih lebihkan kualitas produknya
3. Mereka memaksa calon member memahami jika rugipun mereka tidak bakalan rugi(namanya rugi ya tetap rugi)
4. Mereka akan men follow up para calon downlinenya sampai mereka bosan
5. Dengan berbagai cara harus join jadi downlienya
6. Setelah join, downline barunya di suruh ke pertemuan lagi, dan disuruh mencari downline baru
7. Kembali ke poin satu sampai enam, dan begitu seterusnya

Tindakan ini menjadi pembinaan ala leader MLM yang sebenarnya salah, dan sangat amat merugikan baik untuk perusahaan MLM, maupun para membernya, berikut ini adalah tujuan dan akibat pembinaan yang sembarangan dan membabi buta

1. Member di bina langsung oleh leader, bukan oleh perusahaan MLM
2. Leader tidak bertanggung jawab atas terbinanya downline, mereka hanya mengharapkan member baru yang terus bertumbuh
3. Tujuan di binanya downline ialah agar mereka bisa menduplikasi semangat mencari downline baru
4. Product knowledge sanggat minim, akibatnya overclaim banyak terjadi
5. Ujung ujungnya menjadi penipuan produk karena kualitasnya yang di lebih lebihkan, padahal kapasitasnya hanya biasa saja atau kurang
6. Nama perusahaan MLM jadi jelek

IMG_4914
Dengan pembinaan ala leader tersebut, sangat sulit bagi downline atau member menjadi seorang pemasar yang handal, yang ada hanya kemampuan mengrekrut dan mengrekrut. Padahal pembinaan disini adalah agar semua member MLM bisa bertanggung jawab atas apa yang mereka jual, atas siapa yang mereka rekrut, dan atas bagaimana para konsumen menangapinya. Jadi pembinaan yang di maksudkan DSN MUI ialah seperti di bawah ini

1. membuat member di bina langsung oleh perusahaan MLM bukan suport sustem.
2. Leader bertangung jawab atas terbinanya downline dengan sop dari perusahaan MLM
3. Tujuan di binanya downline adalah membuat para downline menjadi pemasar produk yang handal, bukan pemgrekrut yang membabi buta
4. Product knowledge sangat diutamakan, bukan netwoking knowledge semata

Last, bagaimana? Apakah sudah jelas jika pembinaan yang benar dan tidak ngawur itu penting untuk kelancaran berbisnis dalam MLM karena, pembinaan disini adalah awal mula dari sebuah produk dan perusahaan MLM di cap bagus atau di cap penipu. MLM yang bagus tentu akan memberikan sebuah rambu rambu untuk para membernya agar nama perusahaanya tidak tercemar, sementara MLM yang buruk atau bahkan money game yang penting ya merekrut, tidak peduli namanya jelek, bahkan sampai ganti nama sampai 3 kali.

5 pemikiran pada “Syarat mlm halal poin kesebelas membina dan mengawasi anggota yang di rekrut

  1. Ping balik: Syarat mlm halal poin keduabelas bukan money game | jildhuz

    • Rambu rambu disini maksudnya aturan atau batas batasan dalam melakukan kegiatan pemasaran agar tidak terjadi kebohongan,

      Misalkan perusahaan mlm tersebut memberikan aturan jika produknya hanya suplemen, dan ada larangan klaim lebih seperti obat dewa obat herbal, atau apapun itu. Jadi rambu rambu ini merupakan batasan agar member dan suport sistem tidak kebelinger

      Suka

Berikan Tanggapan