apakah MLM memiliki produk berarti tidak menipu?

sering sekali kita di prospek oleh member member MLM yang menampik bisnis mereka adalah money game walau sudah jelas jelas menganut binary. sudah jelas jelas money game, tetapi masih aja ngeyel, ngeles, bukan MLMlah, bukan money game karena ada produk lah, ada yang di jual lah, dll

power-point-mlm-fishing-ke-1-25-728

sebenernya apa benar, jika mlm memiliki produk maka otomatis tidak menjadi money game? sebenernya jawabanya simpel, jawabanya tidak, artinya produk MLM dengan adanya produk pun belum tentu masuk kategori MLM yang baik dan benar. mereka bisa jadi money game dengan kedok bisnis MLM, walau tidak menutup kemungkinan money game punya kedok lain seperti bisnis online, komunitas saling membantu, tetapi suka tidak suka memang kebanyakan Money game menyamarnya sebagai MLM.

kadang dengan adanya produk, banyak calo downline mempromosikan bisnisnya bener, tidak nipu nipu, kalau nipu kenapa banyak polisi join, jaksa join dll, tetapi esensinya sama,polisi join, jaksa join tidak lantas membuat MLM tersebut menjadi legal, yang membuat MLM legal ya sesuai legalitas, legalitas MLM ya ada di SIUPL, ya bukan SIUP atau SIUPLT, melainkan harus memiliki SIUPL, dan ini biasanya absen malah membernya ngeles kan punya SIUPLT yang tetap. mosok yang tetap punya masa yang SIUPL saja gak mampu memprosesnya.

lantas jika sudah memiliki SIUPL, member akan berdalih, sudah lengkap kan? berarti beneran MLM yang legal dan bukan tipu tipu. produknya ada loh produk dasyat, kahsiatnya hebat, tidak percaya? lihat testimonial saja, itulah sepengal kata promosi dari member busuk, lalu biasanya meyakinkan kita dengan kata kata, dokter saja gabung, perawat saja gabung, apoteker saja gabung, dosen saja gabung. lha pertanyaanya dengan adanya dokter, perawat, apoteker, dosen, dll tentu tidak lantas membuktikan khasiat produk MLM kan? yang menentukan kan uji klinisnya, justru jika mereka join dan memberikan bukti berupa testimonial. harus di pertanyakan donk kenapa mereka join? apa mereka tidak mencari literatur untuk produk MLMnya?

produk MLM yang bisanya adalah money game berkedok adalah bukan produk yang di butuhkan semua orang, biasanya sih begitu, tetapi jika produk tersebut di butuhkan semua orang, belum tentu juga produknya benar. maka dari itu harus di lihat dari harga produknya, wajar tidak? maksudnya wajar atau tidak adalah, produk tersebut berupa apa sih? makanan? minuman? suplemen? kosmetik? pulsa ? atau apa? terus kroscek harga di pasaran bagaimana? ya simpel, jika ada produk yang sejenis, di bandingkan saja harganya, misal untuk pulsa, cek pulsa tangan distributor pulsa, 5 ribu rupiah di hargai 5600 per transaksi, sementara di MLM di hargai 6300 pertransaksi, maka bisa dikatakan produk tadi sudah di markup, tidak dapat di jual secara waras oleh penjual pulsa. untuk produk suplemen, makanan, minuman, anda kan bisa cek, misalkan minuman berperasa doank di hargai 50 ribu persaset, padahal di alfamart minuman serbuk tadi paling mahal juga 3ribu rupiah persaset. kan namanya markup gila gilaan

PicsArt_1414806135801

biasanya untuk melancarkan markup gila gilaan, mereka juga melakukan overclaim produk. jadi produk yang sebenernya hanya suplemen, minuman berperasa, pasta gigi, dll mereka balut dengan klaim klaim dari menyembuhkan penyakit, memutihkan kulit, memperhalus kulit, pokoknya semua masalah satu solusinya yaitu produk MLM tadi. celakanya jika ada konsumen tanya ke BPOM terhadap khasiat produknya dan di jawab hanya sebagai makanan tambahan. membernya langsung ngeles, kalau testimonialnya begitu, lha anda mau percaya testimonial yang bisa di karang, atau BPOM yang sudah mengeceknya?

nah dari semua klaim nipu, produk yang tidak dapat di pakai, produk yang kemahalan, biasanya para leadernya akan ceramah jika anda tidak akan di jadikan salles / penjual barang, anda hanya perlu memotivasi / mempromosikan / menjadi bintang iklan/ menjadi artis produk MLM, terus mencari orang sambil menyebut tidak ada bisnis di manapun yang tidak cari orang, lalu setelah itu akan ada trik trik mendapatkan uang dengan mengrekrut orang bukan dengan menjual produk, produk cukup di pakai sendiri.

12717615_1684596581811125_4404788348714974534_n

nah, di sini adalah kuncinya, MLM adalah bisnis, adalah skema “PEMASARAN/PENJUALAN” kok iya malah membernya tidak boleh jualan malah harus memprospek orang, menjadikan member, baru mendapatkan duit, lha padahal intinya dari MLM adalah memotong jalur distribusi agar harganya murah, eh malah jadi mahal. artinya apa?artinya MLM tersebut adalah money game dengan kedok MLM, mereka hanya mencari member, member dan member, uang banyak dari produk sebenernya harus di beli untuk membayar upline, apakah dengan berjualan saja untung? ya untung tetapi akan kalah di bandingkan rekrut, dan jika rekrut di hentikan dan menjual produk MLM tadi maka tidak akan bisa sukses membernya, bonusnya tidak akan besar lagi

intinya apa? intinya MLM yang benar adalah menjual produk, walau ada rekrutmen maka rekrutmen adalah sedikit cara pemasaran, tetapi untuk mendapatkan untung tetap saja harus menjual produk, memasarkan produk dan masyarakat mencarinya / membutuhkanya tetapi parameter produk di cari bukan dari kata kata leader, tetapi orang awampun butuh, dan jika mau membeli harus lewat distributor MLM

mlm-network-marketing-298aff69d356642daa3de9d4ea839e

sedangkan money game akan sibuk memprospek mencari member baru, anda di “bolehkan” menjual produk, dianggap menguntungkan tetapi “lebih menguntungkan” jika anda merekrut member dan fokus dalam pembangunan jaringan. intinya boleh jualan tapi rekrut yang utama, bahkan sering menyamarkan jika tidak rekrut tidak apa apa, akan untung tetapi nyatanya ya tetep saja harus merekrut member. itulah bedanya money game berkedok MLM dengan MLM asli

nah, jika money game berkedok MLM itu di teruskan, maka anda sama saja hanya mengejar target downline, tidak ada produk yang beneran bermanfaat, bahkan dengan khasiat palsu tadi anda bisa bisa mencelakakan orang lain. bisnis money game juga terkenal kejam, walau mereka mempromosikan siapa saja bisa untung tetapi, nyatanya anda hanya akan untung jika anda join lebih dahulu, hal ini di buktikan dari presentasi yang mengatakan anda rugi join belakangan. tidak memberikan anda waktu untuk berpikir, kalaupun memberikan waktu berpikir biasanya sih mereka akan menyebutkan anda join belakangan sudah ada beberapa upline, dan anda rugi.

image1

last, money game adalah bisnis yang kasaranya untuk anda balik modal anda harus menumbalkan 2-3 orang, untuk kaya anda harus menumbalkan banyak orang, dan jika rekrut berhenti maka uang anda juga akan berhenti. apa anda mau berbisnis, tetapi tidak memiliki konsumen, melainkan hanya downline. no downline no money.

 

14 pemikiran pada “apakah MLM memiliki produk berarti tidak menipu?

  1. Gan saya ko gabisa reply komen kemarin y? Disini aja deh gini gan mlmnya itu PT Abe, produk skincarenya “novi” merk turunan novi ini “puriwhite”. Sblmnya dan sampe skrg mlm abe itu terkenal dgn produk keharmonisan pasutri yg ktnya rekomendasi dr boyke(?). Itu yg sejauh saya tau saat ini.

    Suka

    • Katanya sih terdaftar APLI, cuma khasiat produk kok saya masih sangsi yah, klaim klaimnya juga belum pernah denger soalnya ane

      Ya balik lagi dah, apa si mlm tadi lebih suka rekrut apa jual produk yg katanya rekomendasi dr boyke

      Setau aye dokter gak boleh jadi bintang iklan. Jangankan buat produk mlm, buat obat yg pasti nyembuhin aja gak boleh ngiklanin

      Makanya kalo ada iklan tentang produk yg bermanfaat rata rata awalnya dokter gak nyebut merek, cuma menyebut formula saja, terus sama iklan di lakukan cocoklogi ala iklan

      Suka

  2. Halo bang Jildhuz,

    Ada ulasan tentang K-Link? Saya butuh info lengkap seputar K-Link karena saya lagi ditawari peluang usaha MLM oleh seorang sahabat saya.

    Saya tanya ke sahabat saya, bagaimana tinjauannya dari ekonomi syariah. Sahabat saya menjelaskan bahwa K-Link telah memiliki sertifikasi MLM bersistem Syariah dari Dewan Syariah Nasional dan mempunyai Dewan Pengawas Syariah dalam perusahaan K-Link Indonesia, salah satunya yaitu Ustadz HM. Sofwan Jauhari yang mengawasi jalannya bisnis K-Link agar tetap sesuai aturan MLM halal menurut DSN-MUI.

    Berikut saya cantumkan juga link terkait mengenai K-Link dan MLM Syariah:
    http://mui.or.id/homepage/berita/berita-singkat/k-link-indonesia-terima-sertifikasi-mlm-syariah-dsn-mui.html
    http://www.republika.co.id/berita/bisnis-syariah/berita/10/08/30/132421-mlm-syariah-dapat-sertifikasi-mui
    http://k-link.co.id/syariah/det/175/Bagaimana-Menanggapi-Orang-Yang-Kontra-Dengan-MLM
    http://k-link.co.id/syariah/det/170/Apa-Yang-Dimaksud-Dengan-MLM-Syariah
    http://www.k-link.co.id/syariah/artno/27/Fatwa-Ulama-Mengenai-MLM
    http://sehatsuksesbahagia.com/PeluangUsaha/ArtikelMLMSyariah10.html

    Mohon saran bijak dari bang Jildhuz, apakah saya boleh menerima tawaran peluang usaha dari sahabat saya tersebut atau menolaknya secara baik-baik?

    Terima kasih.

    Suka

    • Hai ummah

      Kalau klink emang sudah terdaftar apli, dia juga terdaftar salah satu mlm syariah

      Nah pertanyaanya mlm ini anda minat tidak?
      Anda tau cara kerjanya tidak?
      Kerjanya anda di suruh cari downline terus atau suruh menjual produk?

      Jika anda cari downline terus terusan suatu hari pasti jenuh ummah, sementara jika menjual produk, apa produknya pasti di butuhkan orang? Jika iya anda mau menjualkan tidak?

      Jika di mlm klink anda di tawari hidup gampang, penghasilan banyak, artinya bohong, karena kalo mau sukses di jalan mana saja pasti perlu kerja keras, gak ada jalan pintas

      Nah masalahnya kerja kerasnya sesuai dengan hoby / skill / passion kamu tidak?

      Jika sesuai ya ambil saja
      Jika tidak ya tinggalkan saja

      Tapi ingat setiap action bakalan berefek ke masa depan kamu

      Saran saya sih, km pikirkan baik baik, jika bisa beribadah (jika kamu muslim sholat ) minta petunjuk, apa bener ini jalan km atau tidak

      Nanti kapan kapan saya coba bahas klink ya, kebetulan temenku ada yang mantan member klink yg keluar, jawabanya sih simpel, walau mlm legal, mlm bener, bahkan syariah, tetapi dia merasa mudhorotnya lebih banyak dari manfaatnya

      Nah sekarang. Kembali ke kamu, bagaimana? Apa minat? Jika minat siap dengan konsekuensinya tidak? Kalo gak siap ya jangan di ambil, kalo siap ya diambil, tapi tetep paling utama gak ada sesuatu yg terlalu bagus untuk jadi nyata. Gak ada jalan pintas untuk kaya apa lagi sukses. Kalopun ada ya bukan di downline, tetapi di semangat km untuk kerja keras dan kerja cerdas

      Ciao

      Suka

      • Hai bang Jildhuz,

        Makasih banyak atas respon dan saran bijaknya. Tentunya ini jadi sharing bermanfaat buat saya maupun teman-teman lainnya yang membutuhkan info lengkap seputar MLM agar kami selalu berhati-hati terhadap bentuk MLM ilegal & money game di Indonesia serta tetap siap dengan konsekuensi bila akhirnya memutuskan berbisnis melalui MLM yang benar, legal dan bersistem syariah.

        Nah, jika udah ada MLM yang benar, legal dan bersistem syariah seperti K-Link, terus dijumpai kemudhorotan karena perilaku seorang member yang melanggar aturan, maka itu adalah kesalahan member kan, bang? Bukan K-Link nya yang disalahin?

        Sebaliknya kalo seorang member K-Link tersebut bener-bener mengikuti sistem & aturan seperti mengonsumsi produknya dan dapetin manfaat dari produknya, melakukan penjualan produk baru dapet bonus penjualan, bonus didapet bukan dari uang pendaftaran melainkan dari omset penjualan produk, dsb. terus nggak maksa-maksa orang lain supaya jadi downline-nya melainkan orang pada join secara sukarela/ridho dan akhirnya grupnya bisa berkembang karena kerja keras dan kerja cerdas berarti itu legal ya?

        Intinya semua kembali pada perilaku masing-masing kan? Mau kerja jadi pegawai negeri, karyawan swasta, buka usaha sendiri/ bisnis konvensional, jualan online lewat sosial media/toko online, atau bisnis lewat multi level marketing sekalipun, yang utama kudu jaga sikap yang baik, jujur, bertanggungjawab, kerja keras, kerja cerdas, kalo ada transaksi jual beli sama-sama ridho, halal & dituju berkahnya. Gitu ya, bang?

        Saya tunggu juga sharing dari temen bang Jhilduz yang pernah jalanin MLM K-Link supaya bisa nambahin referensi dan lebih obyektif bila memutuskan berbisnis melalui K-Link. Nanti minta tolong sebutin apa saja mudhorot yang dirasakan temen bang Jildhuz dibanding manfaatnya, karena tiap member K-Link pastinya punya motivasi beragam. Kalo sistemnya udah benar, legal dan bersistem syariah, akhirnya kembali ke cara dan sikap masing-masing membernya saat menjalaninya. Nggak cuman di K-Link, di bisnis apapun yang legal dan syar’i.

        Sekali lagi ditunggu sharingnya, makasih banyak bang Jildhuz 🙂

        Suka

      • Oke oke. Oke. Tar saya coba kontak dulu tapi kayanya lamaan. Saya udah tulis 10 artikel soalnya. Wkwkwkw

        Untuk masalah member berbuat salah terus di anggap kesalahan member saya rasa tidak juga yah

        Misalkan ada perusahaan, apa merekrut karyawanya asal rekrut? Engak kan? Ada kualifikasi dasarnya?

        Nah sementara di mlm gmn? Gak ada kan? Nah itu yang sering jadi masalah utama

        Mlm kebanyakan cuma cari untung. Member gak ada yang bener

        Terus misalkan anda jalanin mlm, jalanin suport sistemnya? Apa bisa dibilang bener? Walau sesuai suport sistemnya? Ya tergantung

        Suport sistem dari leader biasanya gak ada yang bener, sementara dari mlm kadang suport sistem bersifat kurang bagus

        Buktinya? Kalo mlm itu bagus gak perlu kan naroh testimoni testimoni khasiat produk? Karena dasarnya testimoni khasiat itu adalah penipuan yg paling nyata? Coba siapa yang tanggung jawab atas testimonial itu? Cek validitasnya aja susah

        Suka

  3. assalamualaikum pak.. mau nimbrung komen juga, tadi ada yg nanya soal KLink bagaimana. lalu untuk bisnis MLM HWI apa anda punya refrensi pak? barang kali ada mantan MLM trsbt yg tertipu anda kenal. karna HWI juga sudah APLI MUI dan HALAL. Saya lumayan lama tp jg lumayan newbie di MLM trsbt tp selama saya join saya tidak pernah merasa dirugikan, dan semua downline sya jg tidak ada yg rugi. rekrutnya kg wajar, bonus ttp cair asal jualannya banyak memenuhi target. atau bonus cair sesuai kerja kita sebulan penuh. menurut anda bagaimana ya jikalau tahu mengenai HWI? mohon sharing2nya.. trimakasih 😉

    Suka

    • Waalaikumusallam,

      Klink dan hwi sudah terdaftar APLI artinya bukan money game. Denger denger juga sudah syariah juga. Tapi gak tau juga kalo ada overclaim produknya. Inget testimonial bukan jaminan khasiat produk. Kalo mau produk bisa mengatasi ini itu ya syaratnya dapet sertifikasi obat / fitofarmaka dari bpom

      Sementara kalau cuma suplemen, atau tradisional biasa untuk harga mlm kok terlalu overprice yah menurut saya. Sedangkan mlm yg overprice seharusnya gak bisa masuk syariah

      Ini juga keterbadasan DSN mui. Kurangnya cendekiawan yang mengerti dan meresapi mlm dari produk sampe sistemnya.

      Untuk merasa di rugikan ya kalau sudah dapat downline banyak mana ada yang mengaku rugi. Sementara downline anda mengaku gak rugi bukanlah parameter asli. Karena kalo rugi untung harus di hitung secara statistik donk. Apa bener pendapatan diatas pengeluaran?

      Terus untuk gak rugi karena dapet produk kok ya di lihat kaya cpm hwi / klorofil klink kok saya bacanya seperti overprice bgt. Masih status tr. Belom oht, tapi udah klaim macem macem. Jauh lebih worth suplemen di apotik

      Imho loh yah

      Oh iya. Kalo bisa lihat daftar produk hwi dan klink boleh gak? Sekalian klaim apa yang di produknya, karena saya baca kok gak jelas. Nanti coba saya cari tahu dulu. Terutama produknya

      Kalo sistemnya terdaftar apli sih udah bener. Cuma kalo over laim sama overprice namanya biadab juga sih.

      Makasih yah

      Suka

  4. Halo banh, selamat malam.

    Thx banget sebelumnya buat ulasan ttg bisnis MLM.

    Kalau boleh, saya minta tolong dong ulasan untuk artikel ttg PT. Melia Sehat Sejahtera.

    Apakah itu benar bisnis MLM atau hanya money game berkedok MLM? Karena saya bulan kemarin di ajak join sm teman sekolah saya.
    Mohon untuk fast reply nya bang. Thx.

    Suka

Berikan Tanggapan